Panen VUB Padi Cakrabuana di Palu mendukung Penyediaan Pangan
Palu, Sulteng - Gerakan Panen Padi digelar di lokasi kelompok tani Taruna Mas Kelurahan Poboya, Kec. Mantikkulore, Kota Palu . Kegiatan ini memperlihatkan hasil panen varietas padi unggul, Cakrabuana, yang telah mencapai usia panen selama 104 hari.
Bantuan benih yang mendukung kesuksesan panen ini berasal dari Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Keberhasilan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam dunia pertanian, antara lain Kepala Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikulturan Propinsi Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Palu, Camat Mantikulore, Lurah Poboya, Badan Pusat Statistik (BPS), Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-kota Palu, Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kota Palu, Penyuluh di wilayah kota Palu dan kelompoktani Kelurahan Poboya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Palu, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan harapannya bahwa bantuan benih padi seperti ini akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani di daerah ini.
Sementara itu, Kepala BSIP Sulawesi Tengah, menuturkan bahwa varietas Cakrabuana merupakan varietas unggul dengan umur genjah dan merupakan hasil unggulan dari Kementerian Pertanian, dengan potensi hasil mencapai angka yang mengagumkan, yaitu sekitar 10,2 ton per hektar. Dengan menerapkan standar instrument pertanian sesuai Good Agriculture Practices (GAP) diharapkan dicapai hasil sesuai dengan potensi varietas unggul tersebut.
Hasil panen yang memuaskan ini didukung oleh ketersediaan air yang cukup, memastikan produktivitas yang optimal bagi para petani. Kepala DinasTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah diwakili oleh Iqbal, SP. menambahkan bahwa alokasi anggaran yang memadai dari dinas kota menjadi kunci kesuksesan acara ini, serta menjadi indikator bagi alokasi anggaran di Kota Palu untuk tahun-tahun berikutnya. Namun, disampaikannya juga bahwa dibutuhkan kinerja yang lebih baik dari dinas dan penyuluh pertanian di masa depan.
BPS mencatat peningkatan signifikan jumlah petani di Poboya sebanyak 150%. Hal ini menunjukkan bahwa minat untuk melakukan kegiatan usaha tani masih baik. Dengan penerapan teknologi pertanian yang tepat, potensi hasil panen yang lebih tinggi dapat tercapai. Dengan pencapaian ini, produktivitas padi di kota Palu diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2023. Jayalah Pertanian Indonesia (Rs)